Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, April 28, 2012

ATA, SCSI dan RAID


  I.            ATA ( Advanced Technology Attachment ) dan SATA ( Serial ATA )
SATA atau Serial ATA (Advanced Technology Attachment) adalah interface drive generasi berikutnya, sebagai lanjutan dari model tradisional Paralel ATA (PATA). PATA telah baku dan telah terlayani dengan baik, tetapi juga memiliki kelemahan. Kabel terbatas pada 18 inci (46 cm) panjangnya sering membuat koneksi sulit dan juga tersumbat, sedangkan pendingin tidak bekerja maksimal. Meskipun kabel bulat tersedia, drive PATA (Ultra ATA/133) yang paling canggih hanya mempunyai transfer rate maksimum paralel 133 MB /ps.

Keunggulan utama Serial ATA lumaya jauh berbeda dari pendahulunya. Kabel sangat tipis dengan konektor 7-pin kecil. Mereka bisa sampai 3 kaki (1 meter) panjangnya, dan mudah dialihkan untuk tetap berada di luar cara yang memungkinkan aliran udara maksimum dalam casing. SATA juga memiliki kebutuhan daya yang jauh lebih rendah hanya 250 mV dibandingkan dengan kebutuhan 5-volt PATA, dan dengan tegangan inti chip menurun, ini pertanda masa depan SATA lebih baik. Serial ATA tidak jauh beda dengan Master/Slave dan konfigurasi jumper drive. Setup sangat sederhana, dan teknologi bahkan memungkinkan hot-swapping, yang berarti drive dapat dihapus atau ditambahkan sementara komputer berjalan.
Namun, fitur yang paling menjanjikan Serial ATA adalah bahwa dia menghilangkan batas transfer sebagaimana penyakit  PATA. Generasi pertama memiliki transfer rate maksimum 150 MBps, dan SATA generasi kedua memberikan 300 MBps. Sebuah generasi ketiga SATA ditetapkan tahun 2009, “SATA 6Gb/s akan memberikan sekitar dua kali kecepatan iterasi SATA sebelumnya.
Dengan kecepatan transfer pengantar begitu dekat dengan kecepatan Ultra ATA/133 yang ada, peningkatan kinerja dunia nyata diabaikan untuk SATA generasi pertama, meskipun harga drive sebanding dengan drive PATA, membuat transisi ke teknologi baru pilihan yang baik ketika upgrade. Motherboard dengan interface SATA dan PATA terpadu banyak tersedia untuk mengakomodasi kedua jenis drive, dan tidak ada larangan untuk menggunakan kedua jenis dalam sistem yang sama. Serial ATA juga merupakan pilihan yang baik untuk RAID dan diperuntukkan agar pada akhirnya dapat menggantikan PATA.
Untuk sistem yang lebih tua, SATA controller pihak ketiga dapat ditempatkan dalam slot PCI, sebaiknya Anda membeli drive SATA. (A paralel Ultra ATA drive juga dapat digunakan melalui adaptor PATA-ke-SATA, meskipun kinerja drive akan menerima pukulan menurun, karena adaptor harus menerjemahkan aliran data dari paralel ke serial.) Jika upgrade motherboard anda, beli yang menyediakan SATA agar memungkinkan kemudahan penggunaan untuk drive SATA masa depan bahkan jika drive saat ATA telah dihapus.
II.     SCSI ( Small Computer System Interface )
SCSI (Small Computer System Interface) adalah jenis interface yang digunakan untuk komponen komputer seperti hard drive, drive optik, scanner dan drive tape. Ini adalah teknologi yang bersaing untuk standar IDE (Integrated Drive Electronics). Sementara teknologi IDE lebih murah dibangun dalam motherboard, SCSI adalah teknologi yang ditambahkan dengan membeli controller SCSI. Kartu SCSI dipasang ke slot PCI internal lalu perangkat SCSI yang kemudian dihubungkan ke kartu ini.
Sebetulnya SCSI adalah teknologi yang lebih cepat lebih kuat daripada IDE, dan secara tradisional telah banyak digunakan di server. Selain dari kecepatan, keuntungan lain dibanding IDE adalah bahwa kartu SCSI dapat menghubungkan 15 atau lebih perangkat dalam sebuah mata rantai. Controller mengenali ID masing-masing perangkat SCSI secara tersendiri, memungkinkan fleksibilitas yang besar terhadap perluasan sistem apapun.
Perangkat SCSI, khususnya hard drive, dirancang untuk digunakan dalam menangani kebutuhan pasar server. Untuk alasan ini, SCSI biasanya dibuat dengan standar yang lebih tinggi dan dengan jaminan lebih baik dari drive IDE dengan kapasitas yang sekelas. Namun, pertambahan kecepatan dan kualitas berbanding lurus dengan harganya. Komponen SCSI secara signifikan lebih mahal dari IDE sepupu mereka.
SCSI telah berkembang dengan varietas yang berbeda dan telah muncul dengan berbagai standar kecepatan. Berbagai versi menggunakan konektor pin yang berbeda. Oleh karena itu, penting agar sesuai dengan controller SCSI yang benar pada SCSI komponen yang diinginkan. Sebagai contoh, jika sebuah drive SCSI Ultra 320, kontroller SCSI-I tidak akan bekerja dengan perangkat itu. Kontroler harus mendukung Ultra 320 agar kompatibel. Berikut adalah daftar versi SCSI dengan tingkat transfer data dalam megabyte per detik (MB / sec):

SCSI-2, Fast SCSI (8-bit Narrow)
to 10 MB/sec
Ultra SCSI (8-bit Narrow)
20 MB/sec
Ultra Wide SCSI (16-bit Wide)
40 MB/sec
Ultra2 SCSI (16-bit Wide)
80 MB/sec
Ultra 160 SCSI (16-bit Wide)
160 MB/sec
Ultra 320 SCSI (16-bit Wide)
320 MB/sec
Untuk server, SCSI dapat menjadi pilihan bagus yaitu RAID (Redundant Array Independent Disk), sebagai drive tambahan yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan. Jika dompet tidak dapat membeli RAID SCSI, SATA RAID merupakan alternatif yang baik dengan harga terjangkau.

III.         RAID ( Redundant Array of  Independent Disks )
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.

File Relatif


Teknik Pemrograman Terstruktur 1






Materi : File Relatif

ANYELA DESIARNI                            (10110957)
CHRISTIN MARTA DAMAYANTI    (11110582)
FADJRI PRATAMA                              (12110486)
PUTRI NAMIRA                                                (15110460)
RIDHO PRIHANTONO                                    (15110910)
RINA YUNITA RUSDIMAN               (15110976)
WURI WIDOWATI                               (18110583)
AHMADIAN SAPUTRA                       (10110430)
                            
Kelas              : 2KA14


Universitas Gunadarma
2011


KATA PENGANTAR
            Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang bermateri tentang File Relatif. Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pemrograman Terstruktur 1.
          Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menbantu, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
          Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Mahasiswa, dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pemrograman Terstruktur 1. Dan sekaligus memenuhi nilai kami di mata kuliah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Mahasiswa, dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kami ditugaskan untuk mencari tentang “File Relatif”. Dan kami menjelaskan tentang apa itu File Relatif, lalu membuat program sederhana pada Cobol.

B.   Tujuan
Untuk memenuhi sebuah tugas mata kuliah Teknik Pemrograman Terstruktur 1, dan sekaligus memenuhi nilai kami di mata kuliah ini. Dan juga mempersingkat waktu cara kami belajar, dengan melakukan pengelompokan mencari sebuah materi yang berbeda. Sehingga bisa di presentasikan ke semua mahasiswa, khususnya mahasiswa kelas S1-Sistem Informasi 2KA14. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Mahasiswa, dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

C.   Rumusan Masalah
Makalah ini dibuat hasil pencarian data mulai dari sebuah buku hingga internet. Lalu materi terdiri dari :
ü  FILE RELATIF
ü  IDENTIFICATION DIVISION PADA FILE RELATIF
ü  ENVIRONMENT DIVISION
ü  DATA DIVISION PADA FILE RELATIF
ü  PROCEDURE DIVISION PADA FILE RELATIF
ü  CONTOH PENGGUNAAN FILE RELATIF


      I.            FILE RELATIF
            Organisasi file secara relatif (relative file) adalah file yang recordnya dibedakan dengan dasar suatu nomor record relative. Nomor relative dapat berkisar dari nomor record 1 sampai dengan nomor record 327667.
            Nomor record relative ini tidak turut direkamkan dalam file, sehingga panjang recordnya adalah sepanjang record yang ditentukan tanpa nomor record relatifnya. Panjang record untuk file relative adalah mempunyai panjang yang tetap.

   II.            IDENTIFICATION DIVISION PADA FILE RELATIF
Isi dan bentuk dari identification division untuk organisasi file secara relatif sama dan tidak berbeda dengan identification division pada organisasi file secara sequential,maupun organisasi file secara indeks.

III.            ENVIRONMENT DIVISION
Pada divisi ini entri pada select case har adalah  disebutkan organitionis relative.
Bentuk entri pada SELECT clause adalah sebagai berikut:

    File-Control.
    Select nama-file ASSIGN TO DISK
    ;ORGANIZATION IS RELATIVE
 

                                           SEQUENTIAL [,RELATIVE KEY IS nama-data]
    [;ACCESS MODE IS                        RANDOM
                                                DYNAMIC   , RELATIVE KEY IS nama-data-1
                            [;FILE STATUS IS nama-data-2]


            Organisasi file secara relative, dapat diakses baik secara urut, acak maupun dinamik, sama dengan pengaksesan pada organisasi file secara indek. Pada mode akses urut ( sequential access mode), record diakses dengan urutan nomor record relative dari kecil ke besar. Pada mode access secara urut ( random access mode), urutan dari record di file tidak urut berdasarkan nomor record relative tetapi pengaksesan record diatur oleh programmer. Masing masing record yang diinginkan adapat dilakukan dengan meletakan suatu nilai nomor record relative tertentu pada kunci relative sebelum perintah- perintah pengaksesan file dikerjakan. Dengan cara demikian, maka posisi record yanga akan diinginkan akan langsung di tuju. Pada mode akses dinamik ( dynamic access mode), access dapat merupakan gabungan antara access secara urut maupun access secara acak.
            RELATIVE KEY clause menunjukkan nama – data yang dipergunakna sebagai kunci realatif, yag sudah harus disebutkan terlebih pada record description entri  dalam DATA DIVISION. Nama-data ini dapat berupa grup data item atau elementeri data item yang berbentuk numeric.  RELATIVE KEY clause  harus disebutkan untuk mode access acak atau mode access dinamik, sedang pada mode access urut, dapat disebutkan bila akan dipergunakan statement START untuk menempatkan posisi record pada nomor relative tertentu.
            FILE STATUS clause  digunakan untuk menunnjukan jenis kesalahan yang terjadi dari suatu hasil proses operasi file . Jenis kesalahan ini ditunjukkan oleh suatu nilai sepanjang dua (2) karakter yang disimpan pada nama – data yang disebutkan pada clause ini dan sudah disebutkan terlebih dahulu pada WORKING -  STORAGE SECTION atau pada LINKAGE SECTION.

Nilai
Jenis
00
Tidak terjadi kesalahan
10
Akhir dari file ( END OF FILE )
21
Tidak bisa merekam pola sequential akses mode, kunci relatif tidak urut
22
Nilai kunci relative tidak unik
23
Record tidak ketemu ( no record found )
24
Disk penuh ( Disk Space Full )
30
File tidak ada ( File Not Found )
91
Strukture file rusak



IV.            DATA DIVISION PADA FILE RELATIF
DATA DIVISION pada file relatif sama dengan DATA DIVISION pada organisasi file secara sequential. Maupun pada organisasi file secara indeks,yaitu mengandung file description entry.
Contoh sebagai berikut :

LABEL RECORD IS STANDARD
VALUE OF FILE-ID IS nama-file di label


   V.            PROCEDURE DIVISION PADA FILE RELATIF
Statement khusus yang dipergunakan pada file relatif di dalam PROCEDURE DIVISION sama dengan yang ada di file indeks,yaitu dapat dibentuk dari verb OPEN,CLOSE,READ,WRITE,REWRITE,START dan DELETE.

a)      OPEN VERB
Digunakan untuk membentuk statement OPEN yang digunakan untuk membuka file yang akan diakses.Bentuk dari statement OPEN pada file indeks adalah sebagai berikut :

Ø  OPEN INPUT menunjukan file dibuka sebagai file input,yaitu file yang dibuka untuk tujuan sebagai input atau data akan dibaca (READ) dari file ini.
Ø  OPEN OUTPUT menunjukan file dibuka sebagai file output,yaitu file yang dibuka untuk tujuan sebagai output atau data yang akan direkamkan (WRITE) pada file ini.
Ø  OPEN I-O menunjukan file dibuka baik sebagai file input ataupun output,yaitu file yang dibuka untuk tujuan sebagai input dan output sekaligus dapat dibaca (READ),di modifikasi atau dibetulkan terlebih dahulu jika salah.Kemudian memungkinkan untuk direkamkan kembali (REWRITE atau WRITE) pada posisi yang sama.Pada mode akses secara urut (sequential access mode).Statement WRITE pada OPEN I-O tidak boleh dipergunakan harus menggunakan REWRITE.
Contoh:
OPEN INPUT REKAMAN
→ Menunjukkan file REKAMAN dibuka sbg file input, data akan dibaca dari file ini OPEN OUTPUT BARANG → File BARANG dibuka sebagai file output, data akan direkamkan pada file ini OPEN I-O HUTANG → Menunjukkan file HUTANG dibuka sebagai file input dan file output sekaligus Pada mode akses urut, statement WRITE pada OPEN I-O tidak boleh digunakan, harus menggunakan statement REWRITE.
b)     CLOSE VERB
Setelah operasi file selesai,maka semua file yang masih terbuka harus ditutup.Untuk menutup file dipergunakan statement CLOSE.
Bentuk dari statement CLOSE:
CLOSE nama-file-1 [WITH LOCK] [,nama-file-2 [WITH LOCK]]

Bentuk dan penggunaan statement CLOSE ini sama persis dengan organisasi file secara sequentional atau pada organisasi file secara indeks.

c)      WRITE VERB
Write verb digunakan untuk membentuk statement WRITE yang berguna untuk merekamkan data pada record tertentu di file yang telah dibuka dengan statement OPEN. Untuk mode akses secara urut (sequentional access mode).Statement WRITE digunakan untuk file yang dibuka sebagai file output(OPEN OUTPUT),sedang pada mode akses secara acak (random access mode) dan mode akses secara dinamik (dynamic access mode),statement WRITE dapat digunakan untuk file yang dibuka sebagai file output (OPEN OUTPUT).atau sebagai file input dan output sekaligus (OPEN I-O).
Bentuk dari statement WRITE :
WRITE nama-record [FROM nama-data]
                       [:INVALID KEY,statement-imperatip]


Dengan statement WRITE ini,data yang ada di storage nama-record atau diambil dari (FROM) storage nama-data akan direkamkan data pada record,nilai dari field kunci harus unik,kalau tidak,maka data tidak akan terekam dan statement-imperatip pada INVALID KEY akan dikerjakan bila disebutkan.
Nilai dari nama-data pada RELATIVE KEY clause yang menunjukan posisi nomor record relatif di file harus merupakan nomor record relatif yang record tersebut belum terisi dengan data.Bila pada record tersebut sudah terisi dengan data,maka ini berati nomor record relatif tersebut tidak unik.

d)     READ VERB
Statement READ digunakan untuk membaca record yang ada di file.Ada 2 bentuk statement READ yang tersedia untuk ini :
Bentuk statement READ yang ke-1 :
READ nama-file [NEXT] RECORD [INTO nama-data]
                [; AT END statement-imperatip]

Bentuk statement READ yang ke-2 :
READ nama-file RECORD [INTO nama-data]
 [; INVALID KEY statement-imperatip]

Bentuk ke-1 yang tanpa menggunakan NEXT option digunakan pada sequential access mode. Sedangkan yang menggunakan NEXT option digunakan pada dynamic access mode untuk membaca record secara urut.
INVALID KEY clause pada statement READ ini akan terjadi bila pembacaan record sudaah mencapai akhir dari file ( End Of File) dan statement imperative akan dikerjakan bila dituliskan . Bila INVALID KEY clause tidak disebutkan, tetapi menggunakn DEKLARATIF regition, maka control terhadap akhir file tersebut akan dilakuakn pada region tersebut. Pada bentuk kesatu ini, bila pembacaan record sukses, maka nilai kunci relative yang disebutka dengan suatu nama – data yang disebutkan pada RELATIF KEY clause akan diiisi dengan suatu nilai yang menunjukan nilai record relative posisi record yang dibaca tersebut.
Bentuk ke dua ada random access mode atau pada dinamik access code untuk record yanga kan dibaca secara acak, yaitu pembacaan yang dapat langsung pada record tertentu sesuai dengan kunci relative tertentu .
INVALID KEY clause pada statement read bentuk kedua ini akan terjadi bila pembacaan tidak menentukan record yang sesuai dengan kunci nomor record relative yang diinginkan dan statement imperative akan dikerjakan bila dituliskan . Bila INVALID KEY clause tidak disebutkan tetapi menggunakan DECLARATIVE  region  maka control terhadap hal ini akan dilakukan pada region tersebut. Baik pada bentuk kesatu maupun bentuk ke dua , INTO phrase digunakan untuk memindahkan hasil record yang di baca ke lokasi storage yang lain yaitu dimana data yang disebutkan.

e)      START VERB
Statement START digunakan untuk menempatkan pembacaan record pada posisi record sesuai dengan nilai nomor relatif tertentu yang diinginkan. Statement ini hanya boleh dipergunakan untuk file yang diakses secara sequential access mode atau secara dynamic access mode yang dibuka sebagai file input atau file I-O. Bentuk dari statement  START pada file relative sama dengan bentuk file indeks :

                                                        IS EQUAL TO
                                                        IS =
START nama-file         KEY         IS GREATER THAN            nama-data
                                                        IS >
                                                        IS NOT LESS THAN
                                                        IS NOT <



Bila digunakan IS EDUAL TO atau IS = maka penempatan posisi akan berada posisi nomor record relative yang sesuai dengan nilai nama data yang disebutkan. Bila digunakan IS GREATER THEN atau IS > atau IS NOT LESS THAN atau IS NOT <. Maka penempatan posisi akan berada pada record yang nomor record relatifnya lebih besar dari nilai nama data yang disebutkan.
Bila KEY phrase  tidak disebutkan maka penempatan posisi akan berada pada record yang nilai nomor recordnya relative sama dengan nilai nama data pada RELATIF KEY terakhir yang ada di storage.

INVALID KEY clause pada statement START ini akan terjadi bila posisi record yang dicari tidak ketemu dan statement imperative akan dikerjakan bila dituliskan bila  IN VALID KEY clause tidak disebutkan tetapi menggunnakan DECLARATIF region.  Maka control terhadap keadaan ini akan dilakukan pada region tersebut.

f)       REWRITE VERB
Statement REWRITE digunakan untuk merekam ulang record yang sudah pernah direkam.Statement ini biasanya digunakan untuk meremajakan (up-date) atau mengoreksi nilai record tertentu yang sudah terekam,yaitu dengan jalan merekamkan ulang (REWRITE) dengan nilai data yang baru.Bentuk dari statement REWRITE :

    REWRITE nama-record [FROM nama-data]
                    [;INVALID KEY statement –imperatif]


Untuk file sequential access mode,statement READ sebelum statement REWRITE harus dikerjakan dengan sukses,kalau tidak maka pelaksanaan statement REWRITE menjadi tidak sah (INVALID).Juga pada file sequential access mode,nilai nomor record relatif tidak boleh dirubah,kalau berubah maka akan terjadi INVALID KEY dan statement-imperatip akan dikerjakan.
Untuk file random acces mode  atau  dynamic access mode  record yang akan dirubah ditentuka langsung dari nomor record relatifnya, tidak perlu digunakan statement READ terlebih dahulu untuk membaca record tersebut.
Kondisi INVALID KEY terjadi bila nomor record relative tidak ada di disk.

g)      DELETE VERB
Statement DELETE digunakan untuk menghapus record tertentu dari file.Bentuk dari statement DELETE :

  DELETE nama-file RECORD
                 [;INVALID KEY statement-imperatif]

Untuk file sequential access mode,sebelum record dihapus,record tersebut harus dibaca terlebih dahulu dengan statement READ yang harus dikerjakan dengan sukses.Untuk file random access mode atau dynamic access mode,record yang akan dihapus ditentukan langsung dari nomor record relatifnya,tidak perlu digunakan statement READ terlebih dahulu untuk membaca record tersebut.Kondisi INVALID KEY terjadi bila nomor record relatif tidak ada di disk.

VI.            CONTOH PENGGUNAAN FILE RELATIF
            Akan diberikan contoh program penggunaan file relative dengan mode access dynamic yang persoalannya seperti pengaksesan data mahasiswa. Pengambilan periosoalan contoh yanga sama ini dimaksudkan supaya akan dapat terlihat jelas bagaimana perbedaan penggunaan file indeks dan file relative.
            Pada file relative ini nomor record relative ini dapat diwakili dengan nomor mahasiswa masing masing, karena nomor mahsiswa merupakan adata yang unik yaitu tidak akan sama satu dengan yang lain dan yang lebih tepat lagi untuk file relative adalah nomor mahasiswa ini biasanya urut. Struktur record untuk file relative akan mengalami sedikit perubahan, yaitu nomor mahasiswa sebagai nomor record file relative tidak turut direkamkan.




Bentuk struktur recordnya menjadi sebagai berikut :
Field
ke
Nama – data - item

Jenis
Panjang
PICTURE
1
NAMA – MAHASISWA
Alphabetik
25 byte
 A (25)
2
ALAMAT – MHS
JALAN
KOTA

Alphanumerik
Alphabetik

20  byte
15  byte

X(20)
A(15)
3
TGL – DAFTAR
TANGGAL
BULAN
TAHUN

Numerik
Numerik
Numerik

2 byte
2 byte
2 byte

99
99
99
4
IP - MHS
Numerik
5 byte
99V99

            Walaupun nomor mahasiswa tidak terekam di record, bukan berarti terus akan kehilangan jejak untuk mengakses data mahasiswa tertentu karena nomor record relatifnya menunjukkan nomor mahsiswanya misalnya akan diakses nomor mahasiswanya 8501, maka data mahasiswa ini ada pada nomor record relative ke 8501.
            Kelemahan dari file relatif ini adalah terletak apada borosnya simpanan di disk untuk memori cord relative yang tidak digunakan . Misalnya pada persoalana ini akan diakses data mahasiswa yang digunakan nomor mahasiswa terkecil adalah nomor mahasiswa urutan 8100, sedang nomor mahasiswa lebih kecil dari 8100 tidak diakses karena sudah tidak aktif atau sudah lulus.
Jika dalam hal ini digunakan nomor record relative yang sama dengan nomor.




DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Jogiyanto, MBA. 2004.  Teori dan Aplikasi Program Komputer
      Bahasa Cobol dengan 343 Contoh Program. Jogjakarta: Andi offset